Sejumlah emiten seperti ADRO, BBRI hingga BYAN akan membagikan dividen interim ke pemegang sahamnya di awal tahun 2025. Guyuran dividen tersebut dinilai bisa meningkatkan gariah di pasar modal pada awal tahun ini.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Miftahul Khaer mengatakan bahwa pembagian dividen oleh emiten-emiten jumbo tersebut dapat menjadi katalis positif bagi pasar saham pada awal tahun 2025.
Saham-saham tersebut merupakan saham big caps dengan yield dividen yang cukup menarik," katanya saat dihubungi Bisnis, Jumat (27/12/2024).
Dia mengatakan bahwa yang perlu diwaspadai adalah biasanya setelah hari pencatatan, harga saham akan terdepresiasi, maka menurutnya pertimbangan jangka panjang pada saham-saham yang berkinerja baik dengan valuasi murah bisa menjadi strategi yang optimal.
Adapun untuk rotasi saham, dia mengatakan bahwa hal tersebut lebih bergantung pada saham defensif atau saham yang memiliki prospek pertumbuhan tinggi pada tahun tersebut.
Potensi rotasi juga tergantung pada sentimen pasar secara keseluruhan, termasuk stabilitas makroekonomi dan faktor eksternal seperti pergerakan suku bunga," ucapnya.
Sementara itu, dia menjelaskan bahwa faktor lain selain pembagian dividen yang dapat menggairahkan pasar saham pada awal tahun 2025 adalah keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan The Fed.
"Pandangannya terkait arah suku bunga di tahun 2025, perbaikan nilai tukar, pelantikan Donald Trump utamanya melalui kebijakan barunya, kami kira patut untuk dipantau, selain faktor eksternal, faktor-faktor internal seperti update-nya laporan full years juga patut untuk dipantau pada awal tahun depan," pungkasnya.
0 Komentar