LIVE CHAT

https://tawk.to/chat/67b5bdddd0e263191249675d/1ikeura9t

Bitcoin Masih Stabil di Tengah Drama Politik Donald Trump


Cryptoharian – Bitcoin (BTC) mulai menunjukkan tanda-tanda stabil setelah sempat turun tajam awal tahun ini. Pada hari Selasa, Bitcoin diperdagangkan di kisaran US$ 88.000, bangkit dari level US$ 77.000 dua minggu sebelumnya.

Melansir dari decrypt.co, penurunan tersebut terjadi setelah Presiden Amerika Donald Trump dilantik dan mulai menerapkan kebijakan perdagangan yang tidak menentu.

Namun, apakah Bitcoin akan terus naik atau justru kembali turun? Para analis masih belum sepakat.

Carlos Guzman, yang merupakan analis di perusahaan perdagangan aset digital GSR, arah Bitcoin sangat bergantung pada keputusan Trump soal tarif perdagangan.

“Pesan dari Gedung Putih tidak konsisten dan membingungkan,” ungkap Guzman.

Di sisi lain, beberapa pihak percaya harga Bitcoin sudah mencapai titik terendahnya. Tom Dunleavy, mitra di perusahaan modal ventura MV Global, mengatakan bahwa sentimen negatif di pasar mungkin sudah mencapai puncaknya.

“Saya rasa sekarang kita mulai memasuki fase pemulihan. Trump tampaknya akan mendapatkan beberapa hal yang ia inginkan, dan itu bisa meredakan ketegangan,” ujarnya.

Menambah ketidakpastian, Trump baru-baru ini menyatakan bahwa ia terbuka untuk menyesuaikan kebijakan tarif. Namun, hanya beberapa hari kemudian, ia mengancam akan mengenakan tarif baru pada negara-negara yang membeli minyak dari Venezuela.

Meski begitu, ada sinyal positif dari pasar kripto. Menurut analis Ed Engel dan Joe Flynn dari Compass Point, kondisi pasar kini lebih stabil dibanding beberapa bulan terakhir. Mereka mencatat bahwa investor jangka panjang sudah berhenti menjual Bitcoin, dan minat terhadap ETF Bitcoin mulai meningkat lagi. Selain itu, tingkat pendanaan untuk perdagangan berjangka juga tetap rendah, hal ini dianggap sebagai tanda sehat bagi pasar.

“Kami memang memperkirakan akan ada hambatan di level US$ 93.000. Tapi secara keseluruhan kami yakin bahwa Bitcoin masih berada dalam tren naik,” kata Engel.

Dari sisi kebijakan moneter, The Fed juga mengambil pendekatan hati-hati. Pekan lalu, bank sentral Amerika Serikat untuk tidak menaikkan suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell menyebut dampak inflasi dari tarif Trump kemungkinan hanya sementara. Artinya, The Fed mungkin tidak perlu mengambil tindakan agresif dalam waktu dekat.

Sementara itu, salah satu tokoh terkenal di dunia kripto, Arthur Hayes yang merupakan mantan CEO Bitmex juga mulai optimis. Sebulan lalu, ia memperkirakan Bitcoin bisa jatuh ke goblin town (istilah untuk penurunan tajam), tapi kini ia mengubah pandangannya. Dalam unggahannya di X pada hari Minggu, Hayes menyebut bahwa kemungkinan Bitcoin naik ke US$ 110.000 kini lebih besar dibanding turun ke US$ 76.500.


Posting Komentar

0 Komentar