Solana (SOL) mengalami penurunan drastis dalam sebulan terakhir, turun lebih dari 35 persen hingga mencapai US$ 127,63, level terendahnya dalam beberapa bulan terakhir. Kejatuhan ini memicu kekhawatiran di pasar kripto, terutama karena melemahnya indikator teknikal serta berkurangnya aktivitas di jaringan Solana.
Kini, investor bertanya-tanya apakah SOL masih bisa bangkit, atau justru akan turun lebih dalam?
Prediksi AI untuk Harga Solana di Akhir Maret
Melansir dari finbold.com, beberapa model kecerdasan buatan (AI) mencoba memproyeksikan pergerakan harga Solana hingga 31 Maret 2025. Berdasarkan analisis teknikal dan tren pasar, AI memperkirakan harga rata-rata SOL berada di US$ 133, 83, naik 7,59 dari level saat ini.
Prediksi paling optimis datang dari Claude 3.5 Sonnet, yang memperkirakan SOL bisa naik 13,76 persen hingga mencapai US$ 141,50 di akhir bulan.
Sementara itu, model Gemini 1.5 Flash 002 dan GPT-4.o memberikan perkiraan yang lebih konservatif, dengan target harga US$ 130 atau naik 4,51 persen. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada potensi kenaikan, sentimen pasar masih berhati-hati, kemungkinan karena kurangnya katalis kuat untuk mendorong reli besar,
Fundamental Solana Alami Penurunan
Meskipun ada prediksi pemulihan harga, kondisi fundamental jaringan Solana justru mengalami kemunduran. Pendapatan mingguan Solana anjlok hingga 93 persen, turun dari US$ 55 juta pada Januari menjadi hanya US$ 4 juta minggu lalu.
Selain itu, ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi) Solana juga terkena dampaknya. Total nilai terkunci (TVL) di DeFi Solana turun hampir 50 persen dari US$ 12 miliar pada Januari 2025 menjadi US$ 6,4 miliar per 11 Maret, menurut data dari DeFiLlama.
Penurunan ini mengindikasikan bahwa semakin sedikit pengguna dan investor yang berpartisipasi dalam jaringan Solana, yang bisa menjadi sinyal negatif bagi harga dalam jangka panjang.
Pasar Derivatif Beri Harapan
Di sisi lain, data dari pasar derivatif memberikan secercah optimisme. Volume perdagangan SOL meningkat 8,49 persen menjadi US$ 12,95 miliar, yang menunjukkan adanya peningkatan aktivitas pasar. Selain itu, open interest (kontrak berjangka) naik 3,36 persen menjadi 3,74 miliar.
Spekulasi terhadap SOL juga meningkat, yang mana terlihat dari open interest naik 3,49 persen menjadi US$ 8,62 persen. Selain itu, rasio long/short di Binance dan OKX melebihi 3,7, yang berarti lebih banyak trader bertaruh pada kenaikan harga.
Menariknya, likuidasi posisi short lebih besar dibandingkan likuidasi posisi long dalam berbagai periode waktu. Hal ini menunjukkan terjadinya kemungkinan Short Squeeze, di mana kenaikan harga tiba-tiba dapat memaksa lebih banyak trader untuk menutup posisi short mereka, yang pada akhirnya bisa semakin mendorong harga naik.
Jika momentum positif ini terus berlanjut, ada kemungkinan bahwa SOL bisa menargetkan kisaran harga US$ 350 hingga US$ 400 dalam jangka menengah, seperti yang pernah terjadi pada lonjakan tahun 2021.
Namun untuk mencapai level tersebut, Solana perlu memperbaiki fundamentalnya. Peningkatan aktivitas jaringan, pertumbuhan DeFi, dan masuknya investor baru akan menjadi faktor penentu apakah SOL benar-benar bisa pulih atau hanya mengalami kenaikan sesaat sebelum kembali turun.
0 Komentar