JAKARTA - Harga bitcoin melonjak ke level tertinggi dalam tujuh minggu terakhir, mencapai US$93.705 pada Rabu malam pukul 21.01 WIB, didorong oleh perubahan sikap Presiden Donald Trump terkait kebijakan moneter dan perdagangan luar negeri.
Sebelumnya, harga bitcoin sudah turun signifikan, setelah mencapai rekor tertinggi pada tahun 2024 lalu, sebelum Trump mengobarkan perang tarif pada 2 April 2025.
Seperti dikutip dari ABC, Rabu (26/2), harga bitcoin turun lebih dari 7% di bawah US$88.000 pada Selasa (25/2) waktu setempat. Ini adalah harga bitcoin terendah sejak November 2024. Jika dihitung sejak pelantikan Trump, harga bitcoin turun sekitar 20%.
Trump sebelumnya sempat mengancam akan memecat Jerome Powell, Ketua Federal Reserve. Namun kini sikapnya melunak, jadi angin segar bagi pasar yang sempat tertekan oleh kekhawatiran terhadap independensi bank sentral dan kekuatan dolar AS.
Selain itu, sikap Trump yang melunak terhadap China juga turut memberi harapan baru bagi investor terkait stabilitas ekonomi global.
Stephen Wundke, Direktur Strategi di firma investasi AlgoZ, menyebut pelemahan dolar serta sikap ramah dari Ketua SEC yang baru, Paul Atkins, jadi katalis penting di balik lonjakan harga bitcoin. Wundke menilai bitcoin saat ini membentuk rentang perdagangan antara US$76.000 dan US$95.000. Jika bitcoin mampu menembus batas atas, kata Wundke, peluang reli lanjutan terbuka lebar.
Di sisi lain, Brandon Lutnick, Ketua Cantor Fitzgerald, tengah menggagas bisnis kripto senilai US$3 miliar bersama SoftBank, Tether, dan Bitfinex. Melalui mekanisme SPAC (Special Purpose Acquisition Company), mereka akan mengakumulasi bitcoin dan mencari tambahan pendanaan US$550 juta, untuk memperluas eksposur aset digital mereka. (EF/KR)
0 Komentar