Jumlah uang beredar M2, yang berfungsi sebagai ukuran komprehensif dari uang yang tersedia dalam suatu perekonomian, mendekati level rekor pada bulan Desember, mencapai $21,5 triliun. Ukuran ini mencakup dana yang tersedia dan aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai.
Signifikansi jumlah uang beredar M2 terletak pada korelasinya dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), sebuah pengukur inflasi yang merefleksikan perubahan harga rata-rata dari waktu ke waktu untuk barang dan jasa. Peningkatan jumlah uang beredar M2 dapat menandakan potensi tren inflasi dengan mengindikasikan lebih banyak uang yang mengalir ke dalam perekonomian.
Kenaikan jumlah uang beredar M2 telah konsisten, menandai level tertinggi bulanan baru sejak Januari 2024. Tren ini menunjukkan masuknya likuiditas ke dalam sistem keuangan, yang sering kali menguntungkan aset berisiko pada awalnya karena mereka cenderung menyerap likuiditas baru dengan lebih cepat.
Likuiditas berlebih ini cenderung mengurangi daya beli mata uang fiat, membuat aset lindung nilai inflasi seperti Bitcoin dan mata uang kripto lainnya menjadi lebih menarik.
Terlepas dari upaya Federal Reserve untuk mengendalikan inflasi melalui pengetatan kuantitatif dan mempertahankan suku bunga federal fund yang lebih tinggi, pertumbuhan jumlah uang beredar M2 masih terus berlanjut. Tindakan Fed adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengendalikan pertumbuhan IHK dan mencapai target inflasi 2%.
Berlanjutnya ekspansi jumlah uang beredar M2 di tengah-tengah langkah pengetatan Federal Reserve memberikan latar belakang yang kompleks untuk indikator ekonomi dan harga aset ke depannya.
0 Komentar